KETUA MA: PIMPINAN PENGADILAN TINGKAT BANDING HARUS MENJADI TELADAN (ROLE MODEL)
- ptip
- Berita
- Dilihat: 84
Jakarta – Humas:
Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., menegaskan bahwa pimpinan pengadilan tingkat banding harus menjadi teladan (role model) dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan. Hal ini disampaikan dalam acara Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan 16 Ketua Pengadilan Tinggi Agama, pada Rabu, 11 Juni 2024 di Ruang Kusumah Atmaja, Gedung Mahkamah Agung, Jakarta.
"Pengadilan Tingkat Banding merupakan kawal depan Mahkamah Agung. Oleh karena itu, saudara-saudara harus menjadi role model dalam integritas, profesionalisme, dan pelayanan," ujar Ketua MA.
Berikut adalah 16 Ketua Pengadilan Tinggi Agama yang dilantik:
-
Dr. Zulkifli Yus, M.H. – Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh
-
Dr. Sutomo, S.H., M.H. – PTA Pekanbaru
-
Drs. Abdullah, S.H., M.H. – PTA Palembang
-
Dr. H. Khaerudin, S.H., M.Hum. – PTA Bangka Belitung
-
Drs. Rusman Mallapi, S.H., M.H. – PTA Jayapura
-
Dr. H. Yusuf Buchori, S.H., M.S.I. – PTA Banten
-
Dr. Chazim Maksalina, M.H. – PTA Jambi
-
Dra. Nia Nurhamidah Romli, M.H. – PTA Gorontalo
-
Dr. H. Zulkarnain, S.H., M.H. – PTA Surabaya
-
Dr. Rokhanah, S.H., M.H. – PTA Semarang
-
Dr. Mame Sadafal, M.H. – PTA Samarinda
-
Drs. H. Damsir, S.H., M.H. – PTA Kendari
-
Dra. Erni Zurnilah, M.H. – PTA Kupang
-
Dr. Hasnawaty Abdullah, S.H., M.H. – PTA Sulawesi Barat
-
Dr. Drs. H. Moch. Sukkri, S.H., M.H. – PTA Pontianak
-
Dr. H. Bambang Supriastoto, S.H., M.H. – PTA Kalimantan Utara
Pesan Ketua MA: Kepemimpinan Berkualitas dan Pelayanan Totalitas
Prof. Sunarto mengingatkan bahwa kualitas pengadilan ditentukan oleh kualitas pimpinannya. Seorang pimpinan dituntut tidak hanya menguasai teknis yudisial, tetapi juga memiliki kemampuan kebijakan non-yudisial, serta mampu merangkul dan memimpin dalam kebaikan.
"Mari bangun sinergi yang dilandasi profesionalisme, kejujuran, dan tanggung jawab. Bukan kompromi yang mengorbankan keadilan," tegasnya.
Ketua MA juga menyerukan perubahan paradigma dari “pimpinan dilayani” menjadi “pimpinan yang melayani”, serta mendorong peran aktif istri pejabat di Dharmayukti Karini dalam mendukung integritas suami, dimulai dari lingkup keluarga.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial, para Ketua Kamar, pejabat eselon I MA, Pengurus Pusat Dharmayukti Karini, serta tamu undangan lainnya.